haii... kali ini aku mau ngbahas tentang apa sih itu Ilmu Ekonomi dan berbagai macam penjabarannya, semoga ini bisa menambah pengetahuan kita semua. selamat membaca :)
Ilmu Ekonomi berdiri sejak tahun 1776 oleh Adam Smith, dia kerap dikenal sebagai Bapak Ekonomi
Ilmu Ekonomi adalah suatu studi mengenai individu-individu dan masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan sumber-sumber daya yang terbatas tetapi dapat digunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa dan mendistribusikannya untuk kebutuhan konsumsi, sekarang dan dimasa yang akan datang kepada berbagai individu & golongan masyarakat
Jenis-jenis Analisis Ekonomi
1. Teori Ekonomi Deskriptif
2. Teori Ekonomi
3. Ekonomi Terapan
Sifat-sifat Teori Ekonomi
- Variabel-variabel.
- Asumsi.Hipotesis.
- Membuat ramalan.
Alat-alat Analisa Ilmu EkonomiAlat-alat Analisa Ilmu Ekonomi
1. Peranan Grafik.
- Sifat-sifat grafik.
- Hubungan antar variabel
2. Peranan Ilmu statistik
-Angka indeks
Indeks harga.
Indeks produksi.
-Menguji kebenaran teori-teori ekonomi
3. Peranan Ahli Ekonomi
-Menentukan tujuan yang ingin dicapai.
-Menentukan cara untuk mencapai tujuan tersebut.
Teori Mikroekonomi dan Makroekonomi
Mikroekonomi memfokuskan atas individu dalam perekonomian.
Bagaimana rumah tangga & perusahaan membuat keputusan dan bagaimana mereka berinteraksi di pasar.
Makroekonomi melihat perekonomian secara keseluruhan.
Mengkaji fenomena perekonomian secara luas, termasuk inflasi, pengganguran, dan pertumbuhan ekonomi.
Sistem Ekonomi
Dapat dibedakan menjadi 3 bagian besar,
Ekonomi Pasar.
Interaksi antara pembeli dan penjual.
Ekonomi Campuran.
Adanya campur tangan pemerintah.
Ekonomi Perencanaan Pusat.
Sepenuhnya dilakukan oleh pemerintah
Sistem ekonomi pasar dikemukakan oleh Adam Smith yang dimuat dalam bukunya yang berjudul An Inquiry Into the Nature and Causes of the wealth of Nation.
EKONOMI PASAR
Ciri sistem ekonomi pasar adalah sebagai berikut :
-Setiap individu bebas memiliki barang dan alat-alat produksi.
-Kegiatan ekonomi di semua sektor dilakukan oleh pihak swasta.
-Pemerintah tidak ikut campur tangan dalam kegiatan ekonomi.
-Modal memegang peranan penting dalam kegiatan ekonomi.
-Setiap orang diberi kebebasan dalam memakai barang dan jasa
-Semua kegiatan ekonomi didorong oleh prinsip laba.
-Berlakunya persaingan secara bebas.
Kebaikan sistem ekonomi pasar adalah :
-Adanya persaingan mendorong manusia atau individu untuk terus maju dan bertindak secara efektif dan efisiien.
-Tiap-tiap individu bebas memilih pekerjaan yang disukai sesuai dengan minat dan bakatnya.
-Produksi didasarkan atas kebutuhan masyarakat.
-Kebebasan memilih alat-alat produksi dan modal.
Keburukan sistem ekonomi pasar adalah :
-Persaingan dapat menyebabkan terjadinya penindasan dan monopoli.
-Karena motif memperoleh laba, tiap-tiap individu hanya mementingkan diri sendiri sehingga pemerataan pendapatan sulit dicapai atau tidak merata.
-Sulit menghindarkan naik turunnya kehidupan ekonomi sehingga krisis ekonomi lebih mungkin sering terjadi.
-Timbulnya dampak imbasan.
EKONOMI TERPUSAT
Merupakan sisstem dimana peran pemerintah sangat dominan dan berpengaruh dalam mengendalikan perekonomian. Pada sistem ini pemerintah menentukan barang dan jasa apa yang akan diproduksi, dengan cara atau metode bagaimana barang tersebut diproduksi, serta untuk siapa barang tersebut diproduksi.
Ciri dari sistem ekonomi pasar adalah :
-Semua alat dan sumber-sumber daya dikuasai pemerintah
-Hak milik perorangan tidak diakui
-Tidak ada individu atau kelompok yang dapat berusaha dengan bebas dalam kegiatan perekonomian
-Kebijakan perekonomian diatur sepenuhnya oleh pemerintah Kebaikan dari sistem ekonomi terpusat adalah: 1. Pemerintah lebih mudah -mengendalikan inflasi, pengangguran dan masalah ekonomi lainnya
-Pasar barang dalam negeri berjalan lancar
-Pemerintah dapat turut campur dalam hal pembentukan harga
-Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan
-Jarang terjadi krisis ekonomi
Kelemahan dari sistem ekonomi terpusat
-Mematikan inisiatif individu untuk maju
-Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat
-Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memilih sumber daya
EKONOMI CAMPURAN
-Merupakan gabungan dari sistem ekonomi pasar dan terpusat
-Barang modal dan sumber daya yang vital dikuasai oleh pemerintah
-Pemerintah dapat melakukan intervensi dengan membuat peraturan, - menetapkan kebijakan fiskal, moneter, membantu dan mengawasi kegiatan swasta.
-Peran pemerintah dan sektor swasta berimbang
-Penerapan sistem ekonomi campuran akan mengurangi berbagai kelemahan dari sistem ekonomi pasar dan komando dan ditujukan untuk meningkatkan -kesejahteraan rakyat.
Masalah ekonomi dan kebutuhan membuat pilihan
- Membuat keputusan tentang cara terbaik untuk melakukan suatu kegiatan ekonomi
- Kegiatan Ekonomi merupakan kegiatan seseorang atau suatu perusahaan atau suatu masyarakat untuk memproduksi barang dan jasa maupun mengkonsumsi (menggunakan)barang dan jasa tersebut.
- Alternatif yang terbaik.
Faktor-faktor produksi
1. Tanah & sumber alam
2. Tenaga Kerja
3. Modal
4. Keahlian
nah dalam Ilmu Ekonomi pun ada Bab yang mempelajari tentang Hukum Permintaan & Penawaran, ini dia sekilas membahasan yang bisa saya share disini :)
Bunyi Hukum Permintaan : Semakin rendah harga suatu barang maka semakin banyak permintaan yang ditawarkan oleh konsummen dan sebaliknya semakin tinggi harga suatu barang semakin sedikit pula permintaan yang ditawarkan oleh konsumen akan barang tsb.
Penentu Permintaan :
1. Harga barang itu sendiri.
2. Harga barang lain yang berkaitan erat dengan barang tersebut.
3. Pendapatan rumah tangga dan pendapatan rata-rata masyarakat.
4. Corak distribusi pendapatan dalam masyarakat.
5. Cita rasa masyarakat.
6. Jumlah penduduk.
7. Ramalan mengenai keadaan di masa yang akan datang.
Kuantitas barang yang diminta cenderung turun apabila harga naik, disebabkan karena adanya
- Efek Substitusi
- Efek Pendapatan
Bunyi Huku Penawaran : Semakin tinggi Harga suatu barang semakin banyak pula jumlah barang tsb ditawarkan oleh penjual dan sebaliknya semakin rendah harga suatu barang semakin sedikit pula jumlah barang tsb yang ditawarkan
Penentu-penentu penawaran:
Harga barang itu sendiri.
1. Harga barang lain.
2. Biaya produksi.
3. Tujuan-tujuan operasi perusahaan tersebut.
4. Tingkat teknologi yang digunakan.
5. Kebijakan pemerintah.
nah dari ada nya hubungan antara permintaan dan penawaran diatas, ini dalam terjadinya Keseimbangan(Ekuilibrium) terhadap kurva-nya >>>
Ekuilibrium Penawaran dan Permintaan
Ekuilibrium pasar terjadi, pada harga di mana kuntitas yang diminta sama dengan kuantitas yang ditawarkan. Pada ekuilibrium tersebut, tidak ada kecenderungan bagi harga untuk naik atau turun.
Senin, 04 November 2013
Informasi Tentang Perusahaan
Sejarah Unilever
PT.Unilever Indonesia Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin, minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan ringan dan minuman dari teh, dan produk-produk kosmetik.
Merek-merek perawatan pribadi telah dikenal dan diakui di seluruh dunia. Produk-produk tersebut membantu para konsumen menjadi tampak sehat dan merasa sehat dan mendapatkan nilai lebih dalam hidup ini. Produk tersebut yaitu Axe, Citra, Pepsodent, Lifebuoy, Clear, Lux, Ponds, Rexona, Sunsilk, Rinso, Sunlight, Bango, Blue band, Royco, Sari Wangi, Taro, Walls.
PT Unilever Indonesia Tbk didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn. A. H. Van Ophuijsen, Di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gubernur Jenderal Van Negerlandsch-Indie dengan surat No. 14 pada tanggal 16 Desember 1933, terdaftar di Raad Van Justitice di Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam Javasche Courant pada tanggal 9 Januari 1934 Tambahan No. 3.
Pada tanggal 22 November 2000, perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Anugrah Indah Pelangi, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Anugrah Lever (PT AL) yang bergerak di bidang pembuatan, pengembangan, pemasaran dan penjualan kecap, saus cabe dan saus-saus lain dengan merk dagang Bango, Parkiet dan Sakura dan merk-merk lain atas dasar lisensi perusahaan kepada PT Al.
Pada tahun 2007, PT Unilever Indonesia Tbk. (Unilever) telah menandatangani perjanjian bersyarat dengan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (Ultra) sehubungan dengan pengambilalihan industri minuman sari buah melalui pengalihan merek “Buavita” dan “Gogo” dari Ultra ke Unilever.
Yayasan Unilever Indonesia Peduli
Unilever Indonesia membentuk Yayasan Unilever Indonesia Peduli (UPF) pada tanggal 27 November 2000 sebagai langkah penting dari perwujudan komitmen tanggung jawab sosial perusahaan untuk berkembang bersama masyarakat dan lingkungan yang berkelanjutan. Perusahaan berupaya untuk memberikan kontribusi dalam pencapaian kualitas hidup yang lebih baik. Perusahaan membentuk Yayasan Unilever Indonesia Peduli dengan tujuan menjadi perwujudan utama CSR. Pendirian yayasan ini adalah langkah nyata untuk menuju pertumbuhan bersama dengan masyarakat dan lingkungan secara berkelanjutan.
Setiap inisiatif CSR dibangun dengan pemikiran dasar yang komprehensif. perusahaan berupaya dari hal kecil untuk menjaga efektivitas pengembangan inisiatif. Setelah itu, segera mereplikasi atau mengembangkan keberhasilan yang telah dicapai, agar dampak sosial inisiatif yang bersangkutan menjadi lebih besar. Perusahaan secara aktif mencari masukan, usulan dan komentar dari para stakeholder, terutama dari kalangan masyarakat yang menjadi sasaran. Hasilnya adalah kontribusi perusahaan yang lebih efektif, efisien dan tepat sasaran. Yayasan memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi pengembangan inisiatif masyarakat. Yayasan juga memberi peluang bagi untuk saling berbagi pengetahuan antar program dan inisiatif, yang dikembangkan oleh berbagai brand Unilever di berbagai daerah. Dengan selalu mengupayakan berbagi sumber daya, yayasan dapat memberikan kontribusi yang lebih.
Program Yang Dilakukan
Alasan Dilakukan
Alasan PT. Unilever Indonesia Tbk melakukan program CSR (Corporate Social Responsibility) atau lebih dikenal dengan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan adalah sebagai bentuk tanggung jawab yang tinggi terhadap masyarakat, secara berkelanjutan tidak hanya program korporasi tetapi juga pada brand yang merupakan produk rumah tangga. Sukses Unilever tidak dapat diraih tanpa kepercayaan masyarakat.
Melalui berbagai Program CSR juga, PT. Unilever Indonesia menunjukkan bahwa perusahaan tersebut sangat memperhatikan dan sangat perduli terhadap kesehatan serta kebersihan masyarakat Indonesia.
Tujuan Dilaksanakannya
1) Untuk meningkatkan citra perusahaan dan mempertahankan, biasanya secara implisit, asumsi bahwa perilaku perusahaan secara fundamental adalah baik.
2) Untuk membebaskan akuntabilitas organisasi atas dasar asumsi adanya kontrak sosial di antara organisasi dan masyarakat. Keberadaan kontrak sosial ini menuntut dibebaskannya akuntabilitas sosial.
3) Sebagai perpanjangan dari pelaporan keuangan tradisional dan tujuannya adalah untuk memberikan informasi kepada investor.
Untuk itulah maka pertanggungjawaban sosial perusahaan (CSR) perlu diungkapkan dalam perusahaan sebagai wujud pelaporan tanggung jawab sosial kepada masyarakat.
Jenis Program
Pelaksanaan CSR PT.Unilever Indonesia dinaungi oleh Yayasan Unilever Peduli, yang berada di bawah direktur Human Resources and Corporate Relations. Misi dari Yayasan Unilever Indonesia Peduli adalah menggali dan memberdayakan potensi masyarakat, memberikan nilai tambah bagi masyarakat, memadukan kekuatan para mitra dan menjadi katalisator bagi pembentukan kemitraan. Dalam pelaksanaannya, Yayasan Unilever Peduli memfokuskan pada program-program yang sesuai dengan visi dan misi serta prinsip bisnis perusahaan. Serta program tersebut selalu melibatkan dan bertujuan pada masyarakat (Community Engagement).
1. Program Lingkungan (Environment Program)
Pada tanggal 31 Maret 2008, PT. Unilever Indonesia melalui Yayasan Unilever Indonesia bersama mitra stratergisnya diantaranya Badan Pengelola Lingkungan Hidup DKI Jakarta (BPLHD) melaksanakan program Jakarta Green and Clean (JGC) di tahun 2008, ini sebagai salah satu bentuk kegiatan CSR.
Unilever Green and Clean yang telah dilaksanakan di beberapa kota besar di Indonesia, sampai saat ini program tersebut sudah dilaksanakan Di Surabaya, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Banjarmasin, dan Makassar. Jakarta Green Office dengan sasaran para karyawan di perusahaan-perusahaan Jakarta dan Jakarta Green and School dengan target pelajar SMP yang ada di Jakarta.
Gerakan Jakarta Green and cleen (JGC) ini salah satunya adalah mengelola sampah menjadi komoditi yang lebih produktif, misalnya sampah basah yang dahulu tidak berguna dapat diolah menjadi kompos yang dapat digunakan sendiri atau dapat dijual, sampah kering dapat diolah menjadi barang kerajinan. Melalui program ini dapat menginspirasi pihak lain untuk mengelola sampah dengan baik, tidak hanya terkait dengan aspek lingkungan saja tetapi dapat mengangkat ekonomi masyarakat kecil.
Di dalam program JGC, selain program lingkungan, PT Unilever Indonesia Tbk juga mengajarkan kepada masyarakat Pasar Minggu agar bisa menjadi seorang entrepreuner, yaitu mengajarkan kepada masyarakat cara mengolah limbah dengan baik dan bisa berguna bagi masyarakat. Perusahaan bermaksud agar masyarakat bisa menjadi warga yang mandiri, tidak bergantung kepada perusahaan, dan agar bisa terus menjalin hubungan dengan masyarakat. Pengertian program daur ulang tersebut adalah program di mana mendaur ulang bahan-bahan yang sudah tidak bisa terpakai menjadi barang berguna bagi masyarakat.
JGC mengelola isu yang sangat strategis, salah satu yang penting sebagai sasaran JGC adalah membangun resourches dan memberdayakannya, mulai dari pemberdayaan individu volunteers sebagai fasilitator, pemberdayaan komunitas, sampai pemberdayaan seluruh stake holders. JGC dapat dijadikan model yang siap untuk direplika sebagai ikon baru pemberdayaan lingkungan hidup yang berbasis volunteer dan komunitas. JGC bisa menjadi sumber inspirasi dan solusi tuntas pemberdayaan bangsa. Sebab bangsa dengan lingkungan hidup yang rusak berarti kehancuran bangsa itu sendiri.
2. Pengembangan Usaha Kecil Menengah melalui program Pemberdayaan Petani Kedele Hitam.
Sejak tahun 2000, perusahaan menjalin kerja sama dengan Universitas Gajah Mada (UGM) di Yogyakarta untuk mengembangkan suatu program dengan mengajak para petani local memproduksi kedele hitam berkualitas. Adapun kedele hitam merupakan salah satu bahan baku dari produk Unilever yaitu Kecap Bango.
3. Program Kesehatan
Unilever melakukan praktik CSR dalam bidang kesehatan melalui Program Promosi Kesehatan Terpadu (Integrated Health Promotion Program/ IHPP). Program ini merupakan inisiatif Unilever untuk menyatukan kegiatan-kegiatan promosi kesehatan yang telah dilakukan oleh berbagai pihak secara terpisah agar bersinergi. Dalam praktiknya, perusahaan menerapkan pendekatan integrative yang lebih menyeluruh sehingga memberikan dampak yang lebih besar kepada masyarakat.
Di dalam program kesehatan, Unilever juga mengadakan CSR yang mewakili brand dari Unilever sendiri, antara lain:
• Kampanye cuci tangan dengan sabun (Lifeboy):
Disini anak – anak dan orang tua membiasakan cuci tangan setelah melakukan aktivitas yang memungkinkan terjangkitnya bakteri tumbuh di tangan.
• Program edukasi kesehatan gigi dan mulut (Pepsodent):
Disini anak – anak diajarkan untuk menggosok gigi yang baik dengan teratur supaya tidak terjangkit kuman yang bersela di gigi. Pepsodent juga mengunjungi daerah terpencil yang kurangnya pengetahuan tentang pembersihan gigi yang baik.
4. Program Bantuan Kemanusiaan (Humanitarian Aid Program)
Unilever berupaya menjadi perusahaan terpercaya, sebagai bagian tak terpisahkan dari masyarakat untuk memenuhi tanggung jawab di etmpat beroperasinya perusahaan. Secara aktif, perusahaan berkolaborasi dengan berbagai organisasi dengan bertujuan untuk menjangkau lebih banyak daerah dan korban bencana. Unilever menjadi anggota forum antar organisasi seperti Indonesia Peduli, Peduli Bengkulu dan Berbagi Untuk Indonesia, beberapa program kemanusiaan yang dilakukan Unilever yaitu: Can Do Aceh, Can Do Yogyakarta, Can Do Jakarta dan Can Do Bengkulu.
Pendanaan
PT Unilever Indonesia Tbk merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang mempunyai program CSR sebagai bagian dari strategi bisnisnya. Dalam setiap kegiatan CSR perusahaan harus memerhatikan faktor-faktor yang memengaruhi efektivitas program CSR. Program CSR pada PT Unilever Indonesia Tbk dijalankan oleh bagian Yayasan Unilever Indonesia yang masing-masing bagian memiliki beberapa program khusus.
Efektivitas perencanaan dan pengendalian suatu kegiatan sangat dipengaruhi oleh adanya data-data program CSR dan data-data nonprogram CSR yang memungkinkan manjemen memperoleh informasi dan sebagai bahan analisis guna pengambilan keputusan selanjutnya dan menjadi ukuran untuk melihat sejauh mana kinerja perusahaan. Biaya yang digunakan untuk program CSR rata-rata setiap perusahaan itu adalah sebesar 2% dari keuntungan bersih
perusahaan. Makin tinggi tingkat keuntungan bersih sebuah perusahaan maka makin tinggi pula dana yang dikeluarkan perusahaan untuk program CSR.
Tanggapan terhadap Kegiatan yang Ada
Apakah efektif
Mengenai ke-efektivitasan program CSR yang dilakukan pihak Unilever. Unilever dinilai sukses dalam menjalankannya, ini terlihat dari partisipasi masyarakat yang mengikuti beberapa program CSR yang diselenggarakan oleh Unilever. Seperti Jakarta Green and Clean, masyarakat antusias ingin tahu tentang tata cara mengelola sampah yang baik, dari membedakan mana sampah yang lembab dan basah serta keingin tahuan masyarakat yang ingin tahu cara pendaur ulangan sampah supaya tidak mencemari lingkungan sekitar.
Kelebihan dan Kekurangan Program
Melalui berbagai Program CSR yang telah dilakukan oleh PT. Unilever Indonesia menunjukkan bahwa perusahaan tersebut sangat memperhatikan dan sangat perduli terhadap kesehatan serta kebersihan masyarakat Indonesia. Terbukti dengan suksesnya program JGC yang telah dibuat sejak tahun 2008 hingga kini program tersebut sangat membantu masyarakat dalam mengelola lingkungan sehat dan bersih, serta penanggulangan sampah dimana sampah merupakan masalah yang tak kunjung berakhir. Namun PT Unilever mampu membuat program yang dapat menanggulanginya. Tak hanya penangulangan sampah dengan diadakannya program tersebut terciptanya tali silaturrahmi antar warga serta meningkatkan pendapatan masyarakat. Diharapkan program ini bisa terus berlanjut bahkan lebih baik lagi. Sehingga kepercayaan masyarakat terhadap PT Unilever semakin tinggi.
Masyarakat menilai bahwa PT Unilever Indonesia Tbk peduli terhadap lingkungan, tanggung jawab sosial, dan kesejahteraan masyarakat sebesar 55%, 37% masyarakat menilai baik, dan 8% sangat membantu. Brand image PT Unilever Indonesia Tbk meningkat. Melalui hal ini masyarakat lebih mengenal perusahaan.
Namun, Program CSR yang dilakukan Unilever relatif jarang. Seperti JGC misalnya, program ini dilakukan beberapa tahun saja, kalaupun di beberapa kota, itu hanya beberapa kota – kota terbesar di Indonesia, tidak sampai pelosok Indonesia yang memang harus diperhatikan kebersihannya dan wawasan mengenai pendaur ulangan sampah. Program CSR yang di lakukan oleh Yayasan Unilever Indonesia belum maksimal dan harapan masyarakat yang paling terbesar yaitu peningkatan program secara kualitatif dan kuantitatif.
Sejarah Unilever
PT.Unilever Indonesia Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin, minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan ringan dan minuman dari teh, dan produk-produk kosmetik.
Merek-merek perawatan pribadi telah dikenal dan diakui di seluruh dunia. Produk-produk tersebut membantu para konsumen menjadi tampak sehat dan merasa sehat dan mendapatkan nilai lebih dalam hidup ini. Produk tersebut yaitu Axe, Citra, Pepsodent, Lifebuoy, Clear, Lux, Ponds, Rexona, Sunsilk, Rinso, Sunlight, Bango, Blue band, Royco, Sari Wangi, Taro, Walls.
PT Unilever Indonesia Tbk didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn. A. H. Van Ophuijsen, Di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gubernur Jenderal Van Negerlandsch-Indie dengan surat No. 14 pada tanggal 16 Desember 1933, terdaftar di Raad Van Justitice di Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam Javasche Courant pada tanggal 9 Januari 1934 Tambahan No. 3.
Pada tanggal 22 November 2000, perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Anugrah Indah Pelangi, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Anugrah Lever (PT AL) yang bergerak di bidang pembuatan, pengembangan, pemasaran dan penjualan kecap, saus cabe dan saus-saus lain dengan merk dagang Bango, Parkiet dan Sakura dan merk-merk lain atas dasar lisensi perusahaan kepada PT Al.
Pada tahun 2007, PT Unilever Indonesia Tbk. (Unilever) telah menandatangani perjanjian bersyarat dengan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (Ultra) sehubungan dengan pengambilalihan industri minuman sari buah melalui pengalihan merek “Buavita” dan “Gogo” dari Ultra ke Unilever.
Yayasan Unilever Indonesia Peduli
Unilever Indonesia membentuk Yayasan Unilever Indonesia Peduli (UPF) pada tanggal 27 November 2000 sebagai langkah penting dari perwujudan komitmen tanggung jawab sosial perusahaan untuk berkembang bersama masyarakat dan lingkungan yang berkelanjutan. Perusahaan berupaya untuk memberikan kontribusi dalam pencapaian kualitas hidup yang lebih baik. Perusahaan membentuk Yayasan Unilever Indonesia Peduli dengan tujuan menjadi perwujudan utama CSR. Pendirian yayasan ini adalah langkah nyata untuk menuju pertumbuhan bersama dengan masyarakat dan lingkungan secara berkelanjutan.
Setiap inisiatif CSR dibangun dengan pemikiran dasar yang komprehensif. perusahaan berupaya dari hal kecil untuk menjaga efektivitas pengembangan inisiatif. Setelah itu, segera mereplikasi atau mengembangkan keberhasilan yang telah dicapai, agar dampak sosial inisiatif yang bersangkutan menjadi lebih besar. Perusahaan secara aktif mencari masukan, usulan dan komentar dari para stakeholder, terutama dari kalangan masyarakat yang menjadi sasaran. Hasilnya adalah kontribusi perusahaan yang lebih efektif, efisien dan tepat sasaran. Yayasan memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi pengembangan inisiatif masyarakat. Yayasan juga memberi peluang bagi untuk saling berbagi pengetahuan antar program dan inisiatif, yang dikembangkan oleh berbagai brand Unilever di berbagai daerah. Dengan selalu mengupayakan berbagi sumber daya, yayasan dapat memberikan kontribusi yang lebih.
Program Yang Dilakukan
Alasan Dilakukan
Alasan PT. Unilever Indonesia Tbk melakukan program CSR (Corporate Social Responsibility) atau lebih dikenal dengan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan adalah sebagai bentuk tanggung jawab yang tinggi terhadap masyarakat, secara berkelanjutan tidak hanya program korporasi tetapi juga pada brand yang merupakan produk rumah tangga. Sukses Unilever tidak dapat diraih tanpa kepercayaan masyarakat.
Melalui berbagai Program CSR juga, PT. Unilever Indonesia menunjukkan bahwa perusahaan tersebut sangat memperhatikan dan sangat perduli terhadap kesehatan serta kebersihan masyarakat Indonesia.
Tujuan Dilaksanakannya
1) Untuk meningkatkan citra perusahaan dan mempertahankan, biasanya secara implisit, asumsi bahwa perilaku perusahaan secara fundamental adalah baik.
2) Untuk membebaskan akuntabilitas organisasi atas dasar asumsi adanya kontrak sosial di antara organisasi dan masyarakat. Keberadaan kontrak sosial ini menuntut dibebaskannya akuntabilitas sosial.
3) Sebagai perpanjangan dari pelaporan keuangan tradisional dan tujuannya adalah untuk memberikan informasi kepada investor.
Untuk itulah maka pertanggungjawaban sosial perusahaan (CSR) perlu diungkapkan dalam perusahaan sebagai wujud pelaporan tanggung jawab sosial kepada masyarakat.
Jenis Program
Pelaksanaan CSR PT.Unilever Indonesia dinaungi oleh Yayasan Unilever Peduli, yang berada di bawah direktur Human Resources and Corporate Relations. Misi dari Yayasan Unilever Indonesia Peduli adalah menggali dan memberdayakan potensi masyarakat, memberikan nilai tambah bagi masyarakat, memadukan kekuatan para mitra dan menjadi katalisator bagi pembentukan kemitraan. Dalam pelaksanaannya, Yayasan Unilever Peduli memfokuskan pada program-program yang sesuai dengan visi dan misi serta prinsip bisnis perusahaan. Serta program tersebut selalu melibatkan dan bertujuan pada masyarakat (Community Engagement).
1. Program Lingkungan (Environment Program)
Pada tanggal 31 Maret 2008, PT. Unilever Indonesia melalui Yayasan Unilever Indonesia bersama mitra stratergisnya diantaranya Badan Pengelola Lingkungan Hidup DKI Jakarta (BPLHD) melaksanakan program Jakarta Green and Clean (JGC) di tahun 2008, ini sebagai salah satu bentuk kegiatan CSR.
Unilever Green and Clean yang telah dilaksanakan di beberapa kota besar di Indonesia, sampai saat ini program tersebut sudah dilaksanakan Di Surabaya, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Banjarmasin, dan Makassar. Jakarta Green Office dengan sasaran para karyawan di perusahaan-perusahaan Jakarta dan Jakarta Green and School dengan target pelajar SMP yang ada di Jakarta.
Gerakan Jakarta Green and cleen (JGC) ini salah satunya adalah mengelola sampah menjadi komoditi yang lebih produktif, misalnya sampah basah yang dahulu tidak berguna dapat diolah menjadi kompos yang dapat digunakan sendiri atau dapat dijual, sampah kering dapat diolah menjadi barang kerajinan. Melalui program ini dapat menginspirasi pihak lain untuk mengelola sampah dengan baik, tidak hanya terkait dengan aspek lingkungan saja tetapi dapat mengangkat ekonomi masyarakat kecil.
Di dalam program JGC, selain program lingkungan, PT Unilever Indonesia Tbk juga mengajarkan kepada masyarakat Pasar Minggu agar bisa menjadi seorang entrepreuner, yaitu mengajarkan kepada masyarakat cara mengolah limbah dengan baik dan bisa berguna bagi masyarakat. Perusahaan bermaksud agar masyarakat bisa menjadi warga yang mandiri, tidak bergantung kepada perusahaan, dan agar bisa terus menjalin hubungan dengan masyarakat. Pengertian program daur ulang tersebut adalah program di mana mendaur ulang bahan-bahan yang sudah tidak bisa terpakai menjadi barang berguna bagi masyarakat.
JGC mengelola isu yang sangat strategis, salah satu yang penting sebagai sasaran JGC adalah membangun resourches dan memberdayakannya, mulai dari pemberdayaan individu volunteers sebagai fasilitator, pemberdayaan komunitas, sampai pemberdayaan seluruh stake holders. JGC dapat dijadikan model yang siap untuk direplika sebagai ikon baru pemberdayaan lingkungan hidup yang berbasis volunteer dan komunitas. JGC bisa menjadi sumber inspirasi dan solusi tuntas pemberdayaan bangsa. Sebab bangsa dengan lingkungan hidup yang rusak berarti kehancuran bangsa itu sendiri.
2. Pengembangan Usaha Kecil Menengah melalui program Pemberdayaan Petani Kedele Hitam.
Sejak tahun 2000, perusahaan menjalin kerja sama dengan Universitas Gajah Mada (UGM) di Yogyakarta untuk mengembangkan suatu program dengan mengajak para petani local memproduksi kedele hitam berkualitas. Adapun kedele hitam merupakan salah satu bahan baku dari produk Unilever yaitu Kecap Bango.
3. Program Kesehatan
Unilever melakukan praktik CSR dalam bidang kesehatan melalui Program Promosi Kesehatan Terpadu (Integrated Health Promotion Program/ IHPP). Program ini merupakan inisiatif Unilever untuk menyatukan kegiatan-kegiatan promosi kesehatan yang telah dilakukan oleh berbagai pihak secara terpisah agar bersinergi. Dalam praktiknya, perusahaan menerapkan pendekatan integrative yang lebih menyeluruh sehingga memberikan dampak yang lebih besar kepada masyarakat.
Di dalam program kesehatan, Unilever juga mengadakan CSR yang mewakili brand dari Unilever sendiri, antara lain:
• Kampanye cuci tangan dengan sabun (Lifeboy):
Disini anak – anak dan orang tua membiasakan cuci tangan setelah melakukan aktivitas yang memungkinkan terjangkitnya bakteri tumbuh di tangan.
• Program edukasi kesehatan gigi dan mulut (Pepsodent):
Disini anak – anak diajarkan untuk menggosok gigi yang baik dengan teratur supaya tidak terjangkit kuman yang bersela di gigi. Pepsodent juga mengunjungi daerah terpencil yang kurangnya pengetahuan tentang pembersihan gigi yang baik.
4. Program Bantuan Kemanusiaan (Humanitarian Aid Program)
Unilever berupaya menjadi perusahaan terpercaya, sebagai bagian tak terpisahkan dari masyarakat untuk memenuhi tanggung jawab di etmpat beroperasinya perusahaan. Secara aktif, perusahaan berkolaborasi dengan berbagai organisasi dengan bertujuan untuk menjangkau lebih banyak daerah dan korban bencana. Unilever menjadi anggota forum antar organisasi seperti Indonesia Peduli, Peduli Bengkulu dan Berbagi Untuk Indonesia, beberapa program kemanusiaan yang dilakukan Unilever yaitu: Can Do Aceh, Can Do Yogyakarta, Can Do Jakarta dan Can Do Bengkulu.
Pendanaan
PT Unilever Indonesia Tbk merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang mempunyai program CSR sebagai bagian dari strategi bisnisnya. Dalam setiap kegiatan CSR perusahaan harus memerhatikan faktor-faktor yang memengaruhi efektivitas program CSR. Program CSR pada PT Unilever Indonesia Tbk dijalankan oleh bagian Yayasan Unilever Indonesia yang masing-masing bagian memiliki beberapa program khusus.
Efektivitas perencanaan dan pengendalian suatu kegiatan sangat dipengaruhi oleh adanya data-data program CSR dan data-data nonprogram CSR yang memungkinkan manjemen memperoleh informasi dan sebagai bahan analisis guna pengambilan keputusan selanjutnya dan menjadi ukuran untuk melihat sejauh mana kinerja perusahaan. Biaya yang digunakan untuk program CSR rata-rata setiap perusahaan itu adalah sebesar 2% dari keuntungan bersih
perusahaan. Makin tinggi tingkat keuntungan bersih sebuah perusahaan maka makin tinggi pula dana yang dikeluarkan perusahaan untuk program CSR.
Tanggapan terhadap Kegiatan yang Ada
Apakah efektif
Mengenai ke-efektivitasan program CSR yang dilakukan pihak Unilever. Unilever dinilai sukses dalam menjalankannya, ini terlihat dari partisipasi masyarakat yang mengikuti beberapa program CSR yang diselenggarakan oleh Unilever. Seperti Jakarta Green and Clean, masyarakat antusias ingin tahu tentang tata cara mengelola sampah yang baik, dari membedakan mana sampah yang lembab dan basah serta keingin tahuan masyarakat yang ingin tahu cara pendaur ulangan sampah supaya tidak mencemari lingkungan sekitar.
Kelebihan dan Kekurangan Program
Melalui berbagai Program CSR yang telah dilakukan oleh PT. Unilever Indonesia menunjukkan bahwa perusahaan tersebut sangat memperhatikan dan sangat perduli terhadap kesehatan serta kebersihan masyarakat Indonesia. Terbukti dengan suksesnya program JGC yang telah dibuat sejak tahun 2008 hingga kini program tersebut sangat membantu masyarakat dalam mengelola lingkungan sehat dan bersih, serta penanggulangan sampah dimana sampah merupakan masalah yang tak kunjung berakhir. Namun PT Unilever mampu membuat program yang dapat menanggulanginya. Tak hanya penangulangan sampah dengan diadakannya program tersebut terciptanya tali silaturrahmi antar warga serta meningkatkan pendapatan masyarakat. Diharapkan program ini bisa terus berlanjut bahkan lebih baik lagi. Sehingga kepercayaan masyarakat terhadap PT Unilever semakin tinggi.
Masyarakat menilai bahwa PT Unilever Indonesia Tbk peduli terhadap lingkungan, tanggung jawab sosial, dan kesejahteraan masyarakat sebesar 55%, 37% masyarakat menilai baik, dan 8% sangat membantu. Brand image PT Unilever Indonesia Tbk meningkat. Melalui hal ini masyarakat lebih mengenal perusahaan.
Namun, Program CSR yang dilakukan Unilever relatif jarang. Seperti JGC misalnya, program ini dilakukan beberapa tahun saja, kalaupun di beberapa kota, itu hanya beberapa kota – kota terbesar di Indonesia, tidak sampai pelosok Indonesia yang memang harus diperhatikan kebersihannya dan wawasan mengenai pendaur ulangan sampah. Program CSR yang di lakukan oleh Yayasan Unilever Indonesia belum maksimal dan harapan masyarakat yang paling terbesar yaitu peningkatan program secara kualitatif dan kuantitatif.
Langganan:
Postingan (Atom)